Imblan Bagi Orang yang Teguh Imannya

Senin, 23 September 2013 07:53 WIB | 7.609 kali
Imblan Bagi Orang yang Teguh Imannya
Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab ra, telah terjadi peperangan antara orang Islam dan orang Rum, sehingga banyak tentara Islam yang ditawan oleh tentara Rum. Salah satu tentara Rum memberi tahu rajanya bahwa di antara pasukan Islam itu ada seseorang yang kuat dan tegas. Maka raja Rum memerintahkan agar orang tersebut dibawa ke hadapannya. Di depan raja pun dipasang rantai pembatas, sehingga tak seorang pun bisa mendekati sang raja kecuali dengan membungkuk. Ketika orang Islam itu tahu bahwa untuk menemui raja harus melewati rantai tersebut yang berarti ia harus membungkuk, maka ia menolak menemui raja. Ia berkata, "Aku malu pada Nabi Muhammad Saw, kalau harus masuk menemui orang kafir dengan membungkuk bagaikan orang yang sedang ruku`."

Kemudian raja memerintahkan agar rantai tersebut dilepas sehingga prajurit Islam tersebut bisa masuk. Ketika prajurit Islam tadi sudah masuk, maka bicaralah sang raja dengan panjang lebar. Akhirnya raja berkata kepada prajurit Islam tadi, "Masuklah kamu ke dalam agama kami, niscaya aku akan meletakkan cincinku ke tanganmu, dan aku akan memberikan kekuasaan tanah Rum ini kepadamu, sehingga kamu bisa melakukan apa saja yang kau sukai."

Berapa besar negeri Rum di banding dunia ini?" tanya prajurit Islam.
"Sepertiga atau sekitar seperempatnya," jawab raja.
Prajurit Islam berkata, "Andaikan seluruh dunia dikuasai oleh orang Rum dan penuh emas, intan, dan lainnya, kemudian kamu memberikannya padaku sebagai pengganti mendengarkan adzan sehari, niscaya aku tidak akan menerimanya."

Raja bertanya, "Apa itu adzan?"
"Adzan adalah kesaksianku bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya," jawab prajurit.
Sang raja berkata, "Kecintaan kepada Muhammad Saw telah tertanam kuat dalam hati orang ini, maka tidak mungkin baginya untuk kembali saat ini."

Kemudian sang raja menyuruh agar diletakkan kuali besar berisi air di atas api. Raja berkata, "Apabila airnya telah mendidih, lemparkan ia ke dalamnya."

Benarlah, ketika air tersebut telah mendidih dan prajurit Islam tadi akan di lemparkan ke dalamnya, maka ia membaca BismillaahirrahmaanirrahUm. Ketika ia dimasukkan ke dalam kuali dari satu arah, ternyata dengan kuasa Allah, ia muncul pada sisi yang lain dalam keadaan masih hidup. Sehingga heranlah sang raja dengan keadaannya. Kemudian sang raja memerintahkan agar prajurit Isalm tersebut dipenjarakan di tempat yang gelap dan tidak diberi makanan dan minuman yang halal. Prajurit tadi diberi makan daging babi dan arak selama empat puluh hari. Setelah empat puluh hari, dibukalah pintu penjaranya. Maka tahulah sang raja bahwa apa yang diberikan itu tidak dimakan sama sekali.

Raja bertanya, "Mengapa tidak kamu makan, padahal ini diperbolehkan dalam agama Muhammad ketika terpaksa?"

"Jikalau aku memakannya, kamu akan bergembira, sementara aku ingin membuatmu marah," jawab prajurit.
"Jika kamu tidak mau makan daging babi itu, sujudlah padaku, dan aku akan melepaskanmu dan teman-temanmu!" kata sang raja.

Prajurit menyahut, "Sesungguhnya sujud di dalam agama Muhammad tidak di perbolehkan kecuali hanya kepada Allah."

"Kalau begitu, ciumlah tanganku, maka aku akan melepaskan kamu dan teman-temanmu!" kata sang raja.
Prajurit menjawab, "Sesungguhnya hal itu tidak diperbolehkan kecuali terhadap orang tua, pemimpin yang adil, atau guru."

Raja berkata lagi, "Kalau begitu ciumlah keningku."
"Aku akan melakukanya, tetapi dengan satu syarat,` jawab prajurit.
"Lakukan apa yang kamu inginkan!" kata raja.

Maka prajurit Islam tadi menempelkan ujung lengan gamisnya pada kening sang raja, lalu ia menciumnya dengan niat mencium lengan bajunya, bukan kening raja.

Sesuai janjinya, maka sang raja membebaskan prajurit tersebut juga seluruh tawanan muslim lainnya, dan raja memberinya harta benda yang banyak. Setelah itu, prajurit tersebut menulis surat kepada Umar ra (menyampaikan kejadian dirinya dengan sang raja). Lalu Umar ra berkata, "Seandainya orang ini (raja Rum) berada di negeri kita dan memeluk agama kita, niscaya kita akan melihat kehebatan ibadahnya."

Ketika prajurit beserta rombongannya telah tiba di hadapan Umar ra, maka Umar berpesan kepadanya, "Janganlah kamu miliki sendiri harta tersebut, tetapi bagikanlah kepada penduduk Madinah, kota Rasulullah Saw!"
Maka prajurit pun melaksanakan pesan tersebut.[]

Sumber :
150 Cerita Hikmah Penyejuk Hati


Yuk Bagikan :

Baca Juga

Pengobatan Dengan Air Liur dan Tanah
Selasa, 27 September 2016 16:52 WIB
Kisah Mengharukan Anak Yang Membawa Hidayah
Selasa, 12 Januari 2016 11:25 WIB
Merengkuh Hidayah Menuai Ma`unah
Jum'at, 04 September 2015 14:45 WIB